:: Informasi Detail Skripsi/Thesis ::
Kembali
Informasi Judul
Kembali
Informasi Judul
Id | : | 25232 |
Call Number | : | 725.52(043) PUT s |
Judul | : | Sarana pelampiasan bagi penyandang penyakit mental |
Pengarang | : | Putri, Anastasia |
Nim | : | 315170075 |
Kota | : | Jakarta |
Tahun Terbit | : | 2021 |
Deskripsi Fisik | : | xii, 38 p. : ill. ; 30 cm. |
Pembimbing | : |
1.Choandi, Mieke |
Bidang | : |
1.Arsitektur |
Subjek | : |
1.Arsitektur Rumah Sakit Jiwa |
Abstrak | : | Kesehatan mental di Negara Indonesia bukan lagi menjadi hal yang tabu meskipun masih kurang mendapat pehatian dari masyarakat dalam hal pengetahuan maupun penanganannya. Namun, semakin berkembangnya zaman semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental sama seperti kesehatan fisik. Pada 2018, di Negara Indonesia sendiri tercatat ada sebanyak 3.7% populasi mengalami depresi namun ketersediaan fasilitas untuk penanganan kesehatan mental masih tergolong sedikit jumlahnya dan kurang menyebar terlebih di daerah yang kurang berkembang. Sarana Pelampiasan Bagi Penyandang Penyakit Mental merupakan sarana yang memfasilitasi orang-orang dengan penyakit mental ringan atau sedang dibawah tekanan yang membutuhkan perawatan maupun pelampiasan secara emosional. Sarana ini bertujuan untuk membantu pemulihan atau penyembuhan mental secara mandiri dan dibawah pengawasan profesional. Proyek ini berlokasi di Kelapa Dua, Tangerang Selatan yang merupakan lokasi dimana dapat menjangkau masyarakat dari berbagai kalangan. Adapun juga metode desain yang diterapkan pada proyek ini menggunakan ke-lima indera manusia yang berperan dalam proses pemulihan pasien. Dari metode ini terdapat beberapa elemen penting dalam desain yang dihasilkan diantaranya: suasana ruang, warna, alam, suara, tekstur, dan bau. Penerapannya berdasarkan metode tersebut dapat dilihat dalam suasana eksterior dan interior pada bangunan dan lansekap yang mendukung desain bangunan. Hasil akhir yang tercipta diharapkan untuk menciptakan kelegaan terhadap kondisi mental pengunjungnya dan lambat laun tercipta kesembuhan pada jiwanya. |
File | : |
Kembali