| Abstrak
|
: |
Perbedaan peraturan desain menyebabkan perbedaan gaya gempa diperlukan perkuatan tambahan untuk memenuhi bangunan tinggi yang aman terhadap gempa, salah satunya diperkuat dengan menambahkan bresing atau baja pengaku. Struktur beton dan baja merupakan material yang berbeda, dan akan mempengaruhi pemilihan nilai faktor modifikasi respon (R) dalam perhitungan beban gempa. Dalam SNI 1726-2019 bagian sistem rangka pemikul momen gabungan baja dan beton, nilai R sendiri belum diatur secara eksplisit. Oleh karena itu, tujuan dalam penulisan ini adalah unutk menganalisis dan menunjau nilai faktor daktilitas struktur gabungan yaitu struktur beton bertulang dan bresing baja. Model bresing baja yang diuji adalah A, V dan diamond. Hasil analisis menunjukan bahwa diamond bresing adalah model paling baik dari uji yang dilakukan, memiliki nilai faktor daktilitas arah X yaitu Ry1 sebesar 5,575, nilai sebesar 2.883 dan nilai Cd sebesar 1,44. Sementara untuk arah Y yaitu Ry1 sebesar 7,499, nilai sebesar 2,118 dan nilai Cd adalah 1,07. Tingkat kinerja berdasarkan ATC40, diamond bresing arah X adalah Immediate Occupancy, arah Y adalah Damage Control. Berdasarkan FEMA 440, tingkat kinerja arah X adalah Immediate Occupancy, arah Y, memiliki tingkat kinerja Immediate Occupancy. Kata kunci: analisis pushover, faktor modifikasi respons, faktor kuat lebih, faktor pembesar perpindahan, bresing. |
Halaman Judul