| Abstrak
|
: |
http://repository.untar.ac.id/30308/
Hoaks dalam Bahasa Indonesia berarti berita bohong, informasi palsu, atau kabar dusta. Istilah hoaks ini mulai populer seiring dengan popularitas media online, terutama media sosial. Fenomena berita hoax kini dianggap sebagai sebuah penyakit sosial yang sangat membahayakan dan merugikan, mulai dari mengganggu secara personal, memecah belah bangsa, hingga menghilangkan nyawa seseorang. Rumusan masalah yang didapatkan adalah bagaimana merancang sebuah kampanye anti-hoaks untuk mengedukasi orangorang tua sehingga tidak menyebarkan informasi salah. Maka dari itu, dibutuhkan kampanye anti-hoaks untuk mengedukasi khalayak usia 50-55 tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis memakai whole brain strategy, dengan cara penyampaian pesan menggunakan metode symbolize the problem, yang memvisualisasikan konsekuensi yang diterima bagi pelaku penyebaran hoaks. Dengan mengikuti kampanye ini, maka target menjadi teredukasi tentang hoaks dan konsekuensi yang mengikutinya. |
Halaman Judul