| Abstrak
|
: |
http://repository.untar.ac.id/26831/
Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Paku Alam X mengatakan saat ini pemerintah DIY mencatat terdapat lebih dari 172 ribu pelaku ekonomi kreatif yang tumbuh di DIY. Dari jumlah itu, lima subsektor terbesarnya bergerak di usaha kuliner, kriya, fashion, penerbitan, dan fotografi. Maka dari itu penting bagi kota Yogyakarta untuk memiliki Creative Hub. Perancangan menggunakan metode pengumpulan data lapangan dan literatur dilanjutkan dengan pengaplikasian konsep desain dan diakhiri dengan eksekusi desain. Karena industri kreatif sudah memasuki zaman yang modern sehingga penggunaan gaya interior yang kontemporer sangat cocok dalam proyek ini. Unsur budaya Yogyakarta yang kental dengan batik sehingga menjadikan batik kawung sebagai suatu motif yang filosofis untuk unsur dekoratif dalam interior. Kata Kunci: Industri Kreatif, Desain Interior, Coworking Space, Yogyakarta |
Halaman Judul