| Abstrak
|
: |
http://repository.untar.ac.id/26833/
Memasuki revolusi industri ke-4, orang-orang dapat mengakses informasi dengan sangat mudah melalui internet handphone, tablet, maupun komputer. Dengan kecepatan mengakses internet pada era revolusi industri ini, informasi yang dihasilkan dari internet bisa saja salah karena tidak di validasi oleh kelembagaan. Museum Tekstil yang memiliki setidaknya 1000 buah koleksi tekstil sebenarnya memiliki peranan yang sangat penting sebagai wadah yang dapat memberikan informasi dengan benar mengenai budaya pertekstilan di Indonesia. Interior yang terdapat pada Museum Tekstil masa kini sudah tidak relevan karena tidak mengikuti perkembangan zaman. Museum Tekstil yang merupakan bangunan cagar budaya tipe A menjadi salah satu tantangan bagi perubahan interior. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan diberikannya solusi seperti pemberian dinding tambahan, ceiling, pengaturan pencahayaan ulang, memberikan ruangan AR, dan lain-lain. Sehingga, perancangan interior dapat memberikan kesan, pengalaman dan nilai estetis. Berdasarkan hasil analisis, tema yang digunakan adalah ?Earthy Spirit of Java?, dengan konsep perancangan yang mengingat kembali bahwa pertekstilan Indonesia memiliki nilai yang sangat tinggi karena kekayaan alam melalui serat dan pewarna alami yang disediakan. |
Halaman Judul