| Abstrak
|
: |
http://repository.untar.ac.id/26957/
Sebagian besar museum di Indonesia saat ini kurang diminati pengunjung, terutama pada museum-museum yang telah lama dibangun. Interior bangunan yang sudah tidak direnovasi, menyebabkan beberapa bagian museum sudah tidak mengikuti perkembangan zaman. Kurangnya peminat terhadap museum, juga ditambah dari kurangnya keunikan dan daya ketertarikan dari museum itu sendiri. Museum seharusnya mampu memberikan suasana yang atraktif, edukatif, dan interaktif. Perancangan interior Museum Serangga dan Taman Kupu bertemakan ?Geometric in Nature? yang menerapkan bentuk geometris terhadap elemen pembentuk ruang, serta furnitur custom. Metode pencarian data, melalui metode observasi dan studi literatur. Dari observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa interior Museum Serangga dan Taman Kupu perlu proses desain yang matang, mulai dari berbagai pertimbangan dan analisis studi literatur maupun studi lapangan hingga terwujud adanya konsep perancangan desain, untuk selanjutnya dapat diterapkan dalam perancangan. Hasil dari perancangan interior ini yaitu konsep tema tersebut dapat diimplementasikan ke seluruh interior museum, terutama pada ruang-ruang khusus yang akan menjadi pusat daya tarik pengunjung. Penerapan tema tersebut dapat mengangkat corporate identity museum, sehingga mampu memberikan kesan dan keunikan tersendiri dari Museum Serangga dan Taman Kupu. |
Halaman Judul