| Abstrak
|
: |
terpencil, terbelakang, miskin masih menjadi pemandangan jamak di wilayah perbatasan sebagai refleksi ketidakmampuan dan ketidakpedulian pemerintah pusat mengelola perbatsan. isu perbatasan menjadi kalah menarik dengan berbagai isu politik, sosial dan ekonomi di indonesia sehingga kadangkala iuput dari pemberitaan media massa.
buku ini mencoba menyajikan bagaimana memahami permasalahan pembangunan perbatasan indonesia malaysia yang tidak tidak hanya dipahami dalam perspektif pertumbuhan ekonomi namun mengalami transformasi peradigma pembangunan dari prodiction center development ke human development dan human security. keamanan manusia (humam security) menjadi perspektif dan tujuan baru memahami pembangunan perbatasan dengan menciptakan kondisi lingkungan,baik lingkungan politik maupun lingkungan sosial-budaya yang dapat mendorong lahirnya manusia kreatif dan produktivitasnya.
buku ini perlu dibaca oleh para pemerhati kajian perbatasan, kalangan pemerintah pusat dan daerah, pemangku kebijakan, mahasiswa yang belajar politik global dan kajian pembangunan, sebagai masukan dan pengayaan kajian teoritik dan praktis memahami pembangunan perbatasan yang tidak hanya berhubungan dengan produksi dan distribusi barang -barang material. namun pembangunan perbatasan lebih bermakna kepada suatu kesadaran dan aktivitas yang dapat menciptakan kondisi-kondisi yang membuat manusia mampu mengembangkan kreativitas dan produktivitasnya.
|
